Selasa, 26 Mei 2009

Kranggot Traditional Market

Kesan kotor, kumuh dan tak teratur telah lama menjadi sebuah foto trademark dari pasar tradisional di negri kita, tak terkecuali di kota ini. 

Gelaran dagangan para pedagang kecil penuh sesak memanfaatkan setiap jengkal ruang kosong di pinggir jalan bahkan hampir menghabiskan sepertiga jalan. Antrian tak beraturan angkutan umum memenuhi jalan yang tidak begitu lebar dan tak pernah mulus karena rendaman air hitam luapan got yang tak tertampung. Hiruk pikuk para pembeli dan penjual yang berinteraksi bercampur baur dengan teriakan-teriakan para calo dan kernet menawarkan jasanya. Adalah pemandangan biasa setiap pagi hari di jalan belakang gedung cilegon plaza (sempat dikenal dengan gedung Matahari) karena memang tidak jauh dari lampu merah (cilegon plaza/matahari) tersebut terdapat lokasi pasar baru Cilegon.

Namun semua itu tidak akan ditemui lagi karena Pemerintah Kota Cilegon telah resmi mengoperasikan Pasar Baru Kranggot. Sebuah pasar yang telah sejak tahun lalu dibangun untuk menggantikan pasar baru sebelumnya. Pasar baru yang dilengkapi terminal angkutan kota tersebut termasuk salah satu mega proyek pemkot Cilegon yang telah terealisasikan. 

Kemacetan dan kekumuhan di jalan belakang (matahari) plaza pun terselesaikan, karena sumber kesemrawutannya tidak ada lagi disana dan telah berpindah ke lokasi yang baru. Pasar Baru Kranggot semula diperkirakan akan mampu menampung seluruh pedagang agar lebih teratur. Namun entah pedagang yang bertambah, lokasi baru yang masih kurang atau mungkin juga karena persoalan klasik yakni ketidak mampuan para pedagang kecil menjangkau harga kios,bahkan bisa jadi waktu pemindahan terlalu dipaksakan - untuk mengejar target- karena Pasar Baru Kranggot belum 100 persen selesai, yang menyebabkan ketidakteraturn itu masih tampak.

Kalau tidak segera dibenahi dan ditertibkan, pemindahan pasar ini akan terkesan menjadi sebuah aksi 'menyembunyikan koreng' saja.

Rabu, 20 Mei 2009

Cilegon Beauty Park


Beberapa puluh meter selepas memasuki Kota Cilegon melalui gerbang Tol Cilegon Timur kita akan menemui sebuah simpang tiga. Apabila terus melaju ke arah kiri kita akan menuju cilegon kota sedangkan jika memilih belok ke kanan - seperti yang telihat jelas pada papan penunjuk jalan - kita akan memasuki daerah bernama Bojonegara, salah satu jalan alternatif untuk mencapai pelabuhan Merak.

Tidak jauh dari pertigaan ke arah Bojonegara tersebut, terdapat pintu gerbang sebuah perumahan bernama Taman Cilegon Indah atau biasa disingkat dengan TCI. Salah satu perumahan yang telah cukup lama berdiri di kota baja. Dari gerbang tersebut, kita harus menyusuri sebuah boulevard sepanjang 1 km sebelum mencapai lokasi perumahan. Disisi kanan dan kiri jalan selain dihiasi tanah yang masih kosong, masih terbentang pula sawah-sawah yang tampak masih produktif.

Di ujung boulevard yang berbatasan langsung dengan perumahan, berderet bangunan ruko-ruko lama bercat lusuh yang sepi dan terkesan tidak terurus. Kesan tersebut akan semakin terasa ketika memasuki jalan-jalan di perumahan, dimana di blok-blok tertentu akan ditemukan beberapa rumah kosong tidak terurus bahkan ada yang tampak telah rusak dan dipenuhi alang-alang. Sebagian besar rumah tersebut adalah rumah sengketa dengan pihak bank.

Namun kesan bahwa perumahan TCI masih relatif sepi meskipun telah berdiri sejak hampir lebih dari 10 tahun lalu, dua tahun terakhir ini mulai berangsur berubah. Rumah-rumah yang tak bertuan sudah mulai didatangi dan direnovasi penghuni baru. Dan deretan ruko di boulevard pun mulai kembali ditata dengan rapi. Ditambah dengan ruko-ruko baru yang dibangun developer. Boulevard pun semakin ramai tatkala kehadiran sebuah bangunan stasiun Radio Banten FM dan menyusul kemudian sebuah Gedung Olahraga Bulutangkis dan Futsal yang bertaraf nasional. Jalan utama perumahan yang sebelumnya terkesan angker dan menyeramkan pun mulai tersingkirkan oleh aktivitas yang kerap masih ramai hingga malam hari.

Akses untuk mencapai perumahan masih menjadi salah satu kendala yang mungkin membuat perkembangan perumahan ini terhambat. Belum ada sarana transportasi umum yang melintas di sekitar kawasan perumahan. Sehingga jasa ojek pun menjadi tumpuan bagi para penghuni perumahan yang tidak menggunakan atau memiliki kendaraan sendiri. Secercah harapan mulai terbersit dari rencana Pemkot Cilegon yang akan memindahankan jalur trayek angkutan umum dari Kota Serang mendekat ke perumahan TCI. Pemindahan ini berhubungan dengan telah selesainya pembangunan terminal angkutan kota Cilegon dan berpindahnya Pasar Baru Cilegon ke lokasi baru di Desa Kranggot yang lokasinya berjarak kurang lebih 1 Km dari perumahan TCI ke arah barat.

Untuk sekedar diketahui, apabila pintu tol Cilegon Timur dan Bojonegara menjadi akses masuk perumahan TCI dari arah timur, untuk akses dari arah barat perumahan TCI dapat dicapai melalui Desa Kranggot suatu kawasan pemukiman penduduk setempat.

Di kawasan perumahan TCI ini terdapat pula Cluster Taman Helikonia dan Taman Milenia.